Big News Times

Basnetg

Basnetg.com - Premium WordPress Themes

MAKALAH PERTUMBUHAM EKONOMI TAHUN 2009,2010,2011 DAN 2012

Published on: Thursday 9 June 2016 //

BAB I
PENDAHULUAN
    A.  Latar Belakang
Selama hampir setengah abad,perhatian utama masyarakat perekonomian dunia tertuju pada cara-cara untuk mempercepat tingkat pertumbuham pendapatan nasional. Para ekonom dan politis dari berbagai negara, baik negara-negara kaya maupun miskin, yangmenganut sistem kapitalis, sosialis maupun campuran, semuanya sangat mendambakandan menomorsatukan pertumbuhan ekonomi (economic growth).
Masing-masing Negara selalu mengumpulkan data-data statistiknya dengan penuh harap merekamenantikan  munculnya angka-angka pertumbuhan yang membesarkan hati. “Pengejaran pertumbuhan” merupakan tema sentral dalam kehidupan ekonomi semua negara di duniadewasa ini. Seperti kita telah ketahui, berhasil-tidaknya program-program pembangunandi negara-negara dunia ketiga sering dinilai berdasarkan tinggi-rendahnya tingkat pertumbuhan output dan pendapatan nasional.Mengingat konsep pertumbuhan ekonomi sebagai tolok ukur penilaian pertumbuhanekonomi nasional sudah terlanjur diyakini serta diterapkan secara luas, maka kita tidak  boleh ketinggalan dan mau tidak mau juga harus berusaha mempelajari Pertumbuhan ekonomi tersebut.
    B. RUMUSAN MASALAH
1.    Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tiwulan III 2009-2010 ?
2.    Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tiwulan III 2010-2011 ?
3.    Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tiwulan III 2011-2012 ?



BAB II
PEMBAHASAN
      A.   Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2009-2010
Kinerja perekonomian Indonesia pada Tahun 2009-2010 yang digambarkan oleh Produk DomestikBruto (PDB) atas dasar harga konstan meningkat sebesar 3,9 persen bila dibandingkan triwulansebelumnya. Kenaikan ini lebih besar dibandingkan dengan kenaikan Triwulan II-2009 yang mencapai2,4 persen. Jika dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya (y-on-y), pertumbuhan PDBIndonesia pada Tahun 2009-2010 mencapai 4,2 persen (tabel 1).
Pada umumnya sektor-sektor perekonomian Indonesia pada Tahun 2009-2010 mengalamipeningkatan pertumbuhan. Dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q), pertumbuhan terbesar terjadipada Sektor Pertanian sebesar 7,3 persen, terutama karena terjadinya pertumbuhan yang cukup tinggipada Subsektor Perkebunan 26,2 persen. Selanjutnya Sektor Konstruksi tumbuh 5,5 persen, SektorPengangkutan dan Komunikasi tumbuh 5,1 persen, Sektor Pertambangan dan Penggalian tumbuh 5,1persen, Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran 4,6 persen, Industri Pengolahan tumbuh 2,8 persen,Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih tumbuh 1,6 persen, Sektor Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaantumbuh 1,4 persen, dan Sektor Jasa-jasa mengalami konstraksi sebesar minus 0,3 persen.






Tabel 1
Laju Pertumbuhan PDB menurut Lapangan Usaha
(persentase)
Lapangan Usaha
Triw II-2009
Terhadap
Triw I-2009
Triw III-2009
Terhadap
Triw II-2009
Triw III-2009
Terhadap
Triw III-2008
Triw I s.d. III 2009
Terhadap
Triw I s/d III 2008
Sumber
Pertumbuhan
y-on-y
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan    
3,5
7,3
2,7
3,4
0,4
2. Pertambangan dan Penggalian    
1,6
5,1
6,5
4,1
0,5
3. Industri Pengolahan    
1,5
2,8
1,3
1,4
0,3
4. Listrik, Gas dan Air Bersih    
8,1
1,6
14,6
13,9
0,1
5. Konstruksi
2,5
5,5
8,8
7,2
0,5
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran
2,5
4,6
-0,6
-0,2
-0,1
7. Pengangkutan dan Komunikasi
4,7
5,1
18,2
17,6
1,4
8. Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan
0,6
1,4
4,9
5,5
0,5
9. Jasa-jasa
3,1
-0,3
5,8
6,7
0,5
PDB
2,4
3,9
4,2
4,2
4,2
PDB Tanpa Migas
2,6
4,0
4,6
4,6

Secara kumulatif besaran PDB Indonesia hingga Tahun 2009-2010 dibandingkan dengan PDBpada periode yang sama tahun 2008 (c-to-c) tumbuh sebesar 4,2 persen yang dipengaruhi olehpertumbuhan semua sektor kecuali Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran yang mengalami kontraksiminus 0,2 persen. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi tumbuh meningkat 17,6 persen, Sektor Listrik,Gas dan Air Bersih 13,9 persen, Sektor Konstruksi 7,2 persen, Sektor Jasa-jasa 6,7 persen, SektorKeuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan 5,5 persen, Sektor Pertambangan dan Penggalian 4,1 persen,Sektor Pertanian 3,4 persen dan Sektor Industri Pengolahan 1,4 persen.PDB Tahun 2009-2010 bila dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya(mencerminkan perubahan tanpa dipengaruhi oleh faktor musim) juga menunjukkan peningkatan padasemua sektor kecuali Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran mengalami konstraksi sebesar minus 0,6persen. PDB meningkat 4,2 persen (y-on-y) terutama dipengaruhi oleh kenaikan Sektor Pengangkutan danKomunikasi 18,2 persen. Sektor lainnya yang mengalami peningkatan, yaitu Sektor Listrik, Gas dan AirBersih 14,6 persen, Sektor Konstruksi 8,8 persen, Sektor Pertambangan dan Penggalian 6,5 persen,Sektor Jasa-jasa tumbuh 5,8 persen, Sektor Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan 4,9 persen, SektorPertanian 2,7 persen dan Sektor Industri Pengolahan 1,3 persen. Pertumbuhan PDB tanpa migas padaTahun 2009-2010 mencapai 4,6 persen (y-on-y), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan totalPDB keseluruhan yang besarnya 4,2 persen.
Sektor Pengangkutan dan Komunikasi merupakan sumber pertumbuhan ekonomi terbesar padaTahun 2009-2010 bila dibandingkan dengan Triwulan III-2008 (y-on-y) dengan besaran sumberpertumbuhan 1,4 persen. Sektor lain yang sumber pertumbuhannya cukup besar pada Tahun 2009-2010(y-on-y) yaitu Sektor Konstruksi, Sektor Pertambangan dan Penggalian, Sektor Jasa-jasa dan SektorKeuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan masing-masing sebesar 0,5 persen.
    B.   Pertumbuhan Ekonomi 2010-2011
Kinerja perekonomian Indonesia yang digambarkan oleh perkembangan PDB atas dasar harga konstan 2000, pada Tahun 2010-2011 meningkat sebesar 2,8 persen bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (q-to-q). Peningkatan ini terjadi pada semua sektor ekonomi. Sektor pertanian pada Tahun 2010-2011 tumbuh 3,4 persen, setelah pada Triwulan I-2010 meningkat cukup tajam sebesar 18,2 persen. Pertumbuhan Triwulan II didorong oleh Subsektor Tanaman Perkebunan yang bersifat musiman yaitu tumbuh sebesar 57,6 persen, kemudian Subsektor Kehutanan tumbuh sebesar 21,2 persen, Subsektor Perikanan tumbuh sebesar 6,9 persen, dan Subsektor Peternakan dan hasil-hasilnya tumbuh 1,1 persen. Sementara pada Subsektor Tanaman Bahan Makanan terjadi penurunan sebesar 8,9 persen.
Sektor Pertambangan dan Penggalian pada Tahun 2010-2011 ini meningkat sebesar 2,3 persen dimana Subsektor Minyak dan Gas Bumi tumbuh sebesar 3,1 persen, Subsektor Pertambangan Bukan Migas tumbuh sebesar 1,5 persen, dan Subsektor Penggalian tumbuh sebesar 1,4 persen. Sektor Industri Pengolahan tumbuh 2,0 persen, bersumber dari kenaikan Subsektor Industri Pengolahan Bukan Migas yaitu sebesar 2,4 persen, sedangkan Subsektor Industri Pengolahan Migas justru mengalami penurunan sebesar 1,9 persen.
Selanjutnya Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih meningkat 4,8 persen, Sektor Konstruksi 2,3 persen, Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran 3,0 persen, Sektor Pengangkutan dan Komunikasi 5,0 persen, dan Sektor Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan 1,3 persen, serta Sektor Jasa-jasa 3,7 persen. PDB Indonesia pada Tahun 2010-2011 bila dibandingkan dengan Triwulan II-2009 mencerminkan perubahan tanpa dipengaruhi faktor musim (y-on-y). Secara total PDB Indonesia meningkat sebesar 6,2 persen. Sektor Pertanian meningkat sebesar 3,1 persen, Sektor Pertambangan dan Penggalian 3,8 persen, Sektor Industri Pengolahan 4,3 persen, Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih 4,8 persen, Sektor Konstruksi 7,2 persen, Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran 9,6 persen, Sektor Pengangkutan dan Komunikasi 12,9 persen, dan Sektor Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan 6,1 persen, serta Sektor Jasa-jasa 5,3 persen. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran memberikan sumbangan terbesar terhadap total pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Tahun 2010-2011 (y-on-y) dengan kontribusi sebesar 1,6 persen disusul oleh Sektor Pengangkutan dan Komunikasi dan Sektor Industri Pengolahan masing-masing sebesar 1,1 persen, Sektor Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan 0,6 persen, Sektor Jasa-jasa dan Sektor Konstruksi masing-masing sebesar 0,5 persen, Sektor Pertanian 0,4 persen, dan Sektor Pertambangan dan Penggalian 0,3 persen serta Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih sebesar 0,1 persen.
    C.   Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2011-2012
Kinerja perekonomian Indonesia pada Tahun 2011-2012 yang digambarkan oleh Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga konstan meningkat sebesar 3,5 persen bila dibandingkan triwulan sebelumnya. Kenaikan ini lebih besar dibandingkan dengan kenaikan Triwulan II-2011 yang mencapai 2,9 persen. Jika dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya (y-on-y), pertumbuhan PDB Indonesia pada Tahun 2011-2012 mencapai 6,5 persen (tabel 1).
Semua sektor perekonomian Indonesia pada Tahun 2011-2012 mengalami peningkatan pertumbuhan dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q). Pertumbuhan terbesar terjadi pada Sektor Pertanian sebesar 5,0 persen, terutama karena terjadinya pertumbuhan yang cukup tinggi pada Subsektor Perkebunan sebesar 22,0 persen. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran tumbuh 4,4 persen, Sektor Pengangkutan dan Komunikasi tumbuh 3,6 persen, Sektor Konstruksi, Sektor Jasa-jasa,
Sektor Industri Pengolahan masing-masing tumbuh 3,1 persen, Sektor Pertambangan dan Penggalian tumbuh 2,9 persen, selanjutnya Sektor Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan tumbuh 1,8 persen, dan Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih tumbuh 1,3 persen.
Kinerja perekonomian Indonesia yang digambarkan oleh perkembangan PDB atas dasar harga konstan 2000, pada Tahun 2011-2012 meningkat sebesar 2,8 persen bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (q-to-q). Peningkatan ini terjadi pada semua sektor ekonomi, kecuali Sektor Pertambangan dan Penggalian yang mengalami penurunan sebesar 0,6 persen.
Sektor Pertanian pada Tahun 2011-2012 tumbuh 2,4 persen, setelah pada triwulan I-2012 meningkat cukup tajam sebesar 21,3 persen. Pertumbuhan Tahun 2011-2012 didorong oleh Subsektor Tanaman Perkebunan yang bersifat musiman yaitu tumbuh sebesar 52,6 persen, kemudian Subsektor Kehutanan tumbuh sebesar 14,6 persen, Subsektor Perikanan tumbuh sebesar 6,0 persen, dan Subsektor Peternakan dan Hasil-hasilnya tumbuh 1,6 persen, sementara pada Subsektor Tanaman Bahan Makanan terjadi penurunan sebesar 9,4 persen.
Sektor Pertambangan dan Penggalian pada Tahun 2011-2012 ini menurun sebesar 0,6 persen dimana Subsektor Minyak dan Gas Bumi dan Subsektor Pertambangan bukan Migas turun masingmasing 1,2 persen dan 1,4 persen, sedangkan Subsektor Penggalian tumbuh sebesar 4,2 persen. Sektor Industri Pengolahan tumbuh 2,7 persen, bersumber dari kenaikan Subsektor Industri Pengolahan bukan Migas sebesar 3,2 persen. Selanjutnya Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih meningkat 4,6 persen Sektor Konstruksi 4,4 persen; Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran 5,2 persen; Sektor Pengangkutan dan Komunikasi 1,9 persen; dan Sektor Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan 1,7 persen; serta Sektor Jasa-jasa 2,7 persen.
PDB Indonesia pada Tahun 2011-2012 bila dibandingkan dengan triwulan II-2011 mencerminkan perubahan tanpa dipengaruhi faktor musim (y-on-y). Secara total PDB Indonesia meningkat sebesar 6,4 persen. Sektor Pertanian meningkat sebesar 3,7 persen; Sektor Pertambangan dan Penggalian 3,1 persen; Sektor Industri Pengolahan 5,4 persen; Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih 5,9 persen; Sektor Konstruksi 7,3 persen; Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran 8,9 persen; Sektor Pengangkutan dan Komunikasi 10,1 persen; dan Sektor Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan 7,0 persen serta Sektor Jasa-jasa 5,7 persen.
Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran memberikan sumbangan terbesar terhadap total pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Tahun 2011-2012 (y-on-y) dengan kontribusi sebesar 1,6 persen disusul oleh Sektor Industri Pengolahan sebesar 1,4 persen, Sektor Pengangkutan dan Komunikasi sebesar 1,0 persen, Sektor Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan sebesar 0,7 persen, Sektor Jasajasa, Sektor Pertanian, dan Sektor Konstruksi masing-masing memberikan kontribusi sebesar 0,5 persen, serta Sektor Pertambangan dan Penggalian sebesar 0,2 persen.

BAB III
PENUTUP
     A.   Kesimpulan
Berbagai tantangan tersebut menyebabkan respons kebijakan makroekonomi dan moneter semakin kompleks dan harus mampu mengatasi sejumlah tantangan sekaligus, yaitu: (1) mengendalikan inflasi ke arah sasaran, (2) mengendalikan aliran masuk modal asing agar bermanfaat bagi perekonomian dan tidak menimbulkan ketidakstabilan ekonomi, (3) mengendalikan ekses likuiditas domestik agar sesuai dengan kebutuhan permintaan domestik dan mencegah agar ekonomi tidak cepat memanas, (4) meningkatkan efisiensi, ketahanan dan daya saing perbankan, serta (5) mengatasi berbagai kendala di sektor riil.


0 comments for "MAKALAH PERTUMBUHAM EKONOMI TAHUN 2009,2010,2011 DAN 2012"

Leave Reply

Total Tayangan

Powered by Blogger.

Search This Blog

Feed!

Technology

RSS Feed!
RSS Feed!
RSS Feed!
Subscribe to our RSS Feed! Follow us on Facebook! Follow us on Twitter! Visit our LinkedIn Profile!
Feed!

mainpageads

waktu